
Kadek Sudiartini (38) mengenai kabar sang suami yang menjadi penumpang KMP Tunu Pratama Jaya berakhir nestapa.
Setelah sepekan mencari dan berharap, Sudiartini diberi tahu bahwa suaminya, Putu Mertayasa (43), ditemukan meninggal dunia.
Kabar duka itu datang pada Rabu (9/7/2025) sore.
Sudiartini diberi tahu oleh kepala lingkungan di tempat tinggalnya, Desa Anturan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Sudiartini menyampaikan, ia sempat datang langsung ke Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, pada Kamis (3/7/2025) pagi hari setelah kejadian kapal tenggelam.

Ia berharap mendapatkan kabar mengenai keberadaan suaminya yang bekerja sebagai sopir truk pengangkut material itu.
Suaminya itu ikut menumpang kapal tersebut dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Bali.
“Saya langsung ke Gilimanuk, nyari kabar. Katanya, suami saya pasti ikut kapal itu,” ujarnya saat ditemui, Kamis (10/7/2025), di rumah duka di Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Ia menunggu seharian di pelabuhan ditemani sejumlah keluarganya.
Karena tak kunjung mendapatkan kepastian, ia akhirnya pulang ke Buleleng.
Selama satu minggu, Sudiartini diliputi rasa gelisah setiap mendengar informasi penemuan jenazah korban.
“Setiap ada kabar penemuan jenazah, saya deg-degan. Benar-benar was-was kalau itu suami saya,” tuturnya.
Pada Selasa (8/7/2025) malam, ia mengaku mengalami mimpi yang membuatnya tertegun.
Dalam mimpi itu, suaminya datang dalam keadaan hanya mengenakan celana, tanpa baju, dan berkata padanya bahwa ia akan segera pulang.
Esok paginya, Rabu (9/7/2025), jenazah Mertayasa ditemukan nelayan di Pantai Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.