
Siti Maimunah (89), jemaah haji asal Bali, untuk berangkat beribadah ke Tanah Suci Makkah.
Perempuan asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini merupakan calon haji tertua dari Provinsi Bali.
Siti Maimunah akhirnya mewujudkan impiannya menunaikan rukun Islam kelima setelah menabung bertahun-tahun dengan menyisihkan uang dari hasil panen cengkih.
Ia berangkat haji didampingi anaknya, Mariyati Binti Mikail (57).
Keduanya berangkat menuju Embarkasi Surabaya pada Rabu (21/5/2025), bersama 82 jemaah calon haji lainnya dari Kabupaten Buleleng.
Mariyati menyampaikan bahwa ini adalah momen yang sejak lama ia dan ibunya tunggu-tunggu.
“Perasaan sangat senang. Ini momen yang ditunggu-tunggu,” ujarnya, ditemui Rabu lalu di Masjid Agung Jamik, Buleleng.
Ia menceritakan bahwa selama puluhan tahun, ibunya, Maimunah, menabung dengan menyisihkan uang hasil panen cengkih demi bisa berangkat haji.
“Setiap tahun ibu ada hasil panen. Itu disisihkan sedikit demi sedikit,” tuturnya.
Pada tahun 2019, uang tersebut terkumpul sebanyak Rp 25 juta.
Tabungan itu lalu digunakan untuk mendaftar haji.
“Akhirnya terkumpul tahun 2019 sebesar Rp 25 juta baru mendapat nomor antrean,” kata Mariyati.
“Setelah itu juga kami nabung untuk melunasi sedikit demi sedikit, ya Alhamdulillah, untuk memenuhi keberangkatan ini,” ucap dia.
Mariyati mengaku telah melakukan sejumlah persiapan untuk menemani ibunya di Tanah Suci, termasuk berolahraga ringan demi menjaga fisik tetap sehat.
“Harapannya semoga bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan mendapatkan haji yang mabrur. Mudah-mudahan lancar dan sehat sampai kembali,” kata dia.