
Bali I Wayan Koster mengungkapkan produk minuman alkohol tradisional atau arak dari Kabupaten Buleleng, Bali, menembus pasar ekspor ke China.
Koster menyebutkan, awalnya produk tersebut dijual di toko bebas bea atau duty free di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Saat ini arak Bali sedang dalam proses ekspor ke China. Produknya dari Banyuning, Buleleng,” ujarnya saat membuka lomba mixology arak Bali di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Jumat (20/6/2025).
Kata Koster, pemerintah dan pelaku usaha China melakukan riset tentang minuman beralkohol di sejumlah negara.
“China memilih arak Bali setelah menguji sejumlah minuman beralkohol di berbagai negara,” lanjut Koster.
Ia menyakini, produk minuman alkohol tradisional Bali ini tak kalah dengan minuman alkohol dari negara lain.
“Saya pastikan tidak kalah dengan soju Korea, sake Jepang, ataupun whisky,” kata dia.
Koster mengungkapkan, produk arak Bali tersebut mulanya dijual di areal duty free Bandara Ngurah Rai.
Ada 14 produk arak Bali yang dijual di bandara itu.
Koster mengaku sempat mengobrol dengan salah satu pemilik produk arak Bali yang dijual di Bandara Ngurah Rai tersebut.
“Saya ngobrol di satu tempat duty free itu, karena laku dalam sebulan saja dia bisa menghabiskan 4.000 liter,” ungkapnya.
“Asal 100 botol datang, langsung habis. Sangat diminati karena kemasannya bagus. Rasanya lebih enak,” sambung dia.
Koster menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bali menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan atau Destilasi Khas Bali.
Peraturan itu bertujuan, salah satunya memanfaatkan minuman fermentasi dan/atau destilasi khas Bali sebagai sumber daya ekonomi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Bali.
Apalagi, sumberdaya alam yang menjadi bahan baku produksi arak di Bali dinilai melimpah.
“Di Bali alamanya ditumbuhi kelapa, ental, yang menghasilkan arak. Jadi mata rantai kehidupan masyarakat. Kalau dilarang masyarakat bergantung dengan sumber perekonomian dari luar,” beber dia.
“Sejak diundangkan Pergub ini, dua tahun riset pengrajin arak sudah keluar 65 merek produk arak Bali dengan kemasan bagus. Lolos Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) dan ada pita cukai,” tutupnya.