Str. Name 1
June 29, 2025
11 11 11 AM

BO55 – Bukan Hipotermia, RSUD Bali Mandara: Penyebab Kematian Juliana Marins akibat Kerusakan Organ dan Pendarahan

Peti jenazah Juliana Marins pendaki wanita asal Brasil dibawa dari RS Bhayangkara Mataram ke RSUD Bali Mandara.

Lihat Foto

Juliana Marins (27), wisatawan asal Brasil yang jatuh di lereng puncak Gunung Rinjani, akhirnya diumumkan oleh RSUD Bali Mandara, Jumat, 27 Juni 2025.

Dokter forensik RSUD Bali Mandara, dr Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F, menjelaskan bahwa autopsi dilakukan pada Kamis, 26 Juni 2025, pukul 22.00 WITA, segera setelah jenazah tiba.

Hasil pemeriksaan menunjukkan luka lecet geser di hampir seluruh tubuh korban, terutama di punggung, kepala, dan anggota gerak.

Luka ini mengindikasikan bahwa tubuh korban tergeser oleh benda-benda tumpul saat jatuh.

“Kami juga menemukan banyak patah tulang, terutama di bagian dada, punggung, dan paha. Dari kerusakan itu terjadi perdarahan hebat dan kerusakan organ-organ dalam,” ujar dr Alit.

Menurutnya, luka-luka tersebut merupakan penyebab langsung kematian Juliana.

Kesimpulan awal: korban meninggal akibat kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan organ vital dan pendarahan masif, terutama di daerah dada dan perut.

“Kematian terjadi dalam waktu singkat, diperkirakan paling lama 20 menit setelah korban mengalami luka,” jelasnya.

Dokter Alit juga menyampaikan bahwa hipotermia tidak menjadi penyebab kematian, karena tidak ada tanda-tanda spesifik seperti penyusutan limpa.

Namun, ia menambahkan bahwa tidak bisa dilakukan pemeriksaan cairan bola mata untuk memastikan hipotermia.

Karena jenazah sudah dalam kondisi dingin dan disimpan dalam freezer.

“Secara umum, pola luka dan sebarannya konsisten dengan korban jatuh dari ketinggian. Tidak ada indikasi korban meninggal dalam waktu lama setelah luka terjadi,” katanya.

Ia menekankan, meskipun kesimpulan sementara mengarah ke kekerasan tumpul sebagai penyebab kematian, autopsi belum sepenuhnya lengkap.

Karena pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi.

Saat diperiksa, kondisi jenazah masih utuh.

Tanda-tanda lebam dan kekakuan tubuh menunjukkan kematian terjadi 12–24 jam sebelum autopsi dilakukan, sesuai dengan standar forensik mayat yang telah dibekukan.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul RSUD Bali Mandara Ungkap Penyebab Kematian Juliana Marins: Bukan Hipotermia, Tapi Kekerasan Tumpul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *