Str. Name 1
June 17, 2025
11 11 11 AM

BO55 – Ketua DPRD: Ada Siswa Lulus SMA di Tabanan Belum Lancar Baca tapi Mahir Main Ponsel

Ilustrasi siswa sekolah mengendarai motor.

Lihat Foto

Arnawa menyampaikan, ada dua siswa lulus SMA yang diketahui tidak lancar membaca ada dua orang, masing-masing laki-laki dan perempuan.

Kata dia, kedua anak itu sebenarnya tidak lancar membaca sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Tidak cakap membaca atau tidak lancar membaca. Saya ketahui itu waktu dia SMP dan saya tanya bunyinya, ini apa bacaannya, dia tidak lancar membaca,” kata Arnawa, Kamis (15/5/2025).

“Kalau dibilang misalnya ada kelainan, saya rasa tidak, orangnya sehat-sehat seperti orang biasa saja,” imbuh Arnawa.

Ia mengetahui, bahwa kedua siswa tersebut tidak lancar membaca sejak duduk di bangku SMP, karena kedua siswa itu berasal dari kampungnya.

Namun, dia juga kaget setelah lulus SMA keduanya masih belum lancar membaca. Di sisi lain, justru mahir menggunakan ponsel.

“Sekarang kan orangnya sudah tamat SMA.

Baru-baru ini saya ketemu dengan keluarganya dan masih belum lancar membaca,” katanya.

“Jadi orangnya tidak cakap membaca tapi bisa main ponsel. Inilah yang kita tidak mengerti, gimana itu kira-kira,” sebut dia.

Arnawa mengungkapkan, kedua anak itu, sejak SMP dan SMA menempuh pendidik di salah satu sekolah di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

Mereka baru tamat SMA tahun ini.

Pihaknya menduga, bahwa selain kedua siswa itu masih banyak siswa-siswa sekolah yang belum lancar membaca di Tabanan.

“Kalau dengan analisa-analisa kita, kayaknya masih banyak siswa-siswa yang begitu (belum lancar membaca),” ujar dia.

Ia mengaku heran, jika memang mereka tidak bisa membaca kenapa bisa lulus SMA. Menurutnya itu menjadi persoalan.

“Itu persoalannya katanya tidak boleh (lulus kalau belum lancar membaca). Kan ada program begitu,” jelasnya.

Ia berharap dengan adanya temuan itu, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan dan Dinas Pendidikan serta guru-guru di sekolah segera mencari solusi.

“Harapan saya kira-kira apa solusinya, apa caranya bagi guru-guru ini, apakah ada kelalaian guru, atau misalnya ada tidak beres di sekolah atau seperti apa,” kaya dia.

“Ini harus dicarikan solusi, harus dicarikan cara-cara jangan sampai banyak anak didik seperti itu. Ini dinas-dinas terkait yang harus bertanggungjawab dengan murid-murid seperti itu mencarikan solusi-solusinya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *