
Gubernur Bali, I Wayan Koster, mendorong semua pihak untuk segera menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Mulai dari gedung pemerintahan, perkantoran, hotel, vila, universitas, rumah sakit, mall, hingga rumah tangga.
Pada skala paling kecil, yakni rumah tangga, biaya pemasangan mencapai Rp 35 juta. Investasi di awal memang tergolong tinggi. Hanya saja, manfaatnya sangat tinggi, sampai 25 tahun ke depan bisa gratis listrik.
Demikian penjelasan Ketua Asosiasi Panel Surya Abadi (APSA), Gusti Ayu Kade Widhiastari, pada Senin (19/5/2025).
Apabila menggunakan baterai, biaya akan menjadi lebih tinggi. Namun, ada cadangan energi tersimpan di baterai tersebut.
Widhiastari menilai, sesungguhnya kebijakan PLTS Atap di Bali sangat bagus, sebagai energi bersih yang paling mudah diimplementasikan.
Selain itu, dengan memanfaatkan atap, tidak perlu pembukaan lahan untuk PLTS. Namun, tantangannya saat ini, PLTS masih dipandang bukan sebagai kebutuhan.
Pelanggan yang telah memasang PLTS, memang sebagian besar adalah mereka yang sadar akan lingkungan.
PLTS on grid, yang tersambung dengan jaringan PLN pun, menurut dia, sekarang kurang menarik untuk dijual. Sebab, kelebihan produksi listrik yang masuk ke jaringan, tidak lagi bisa di-offset dengan tagihan listrik bulanan.
Bagi mereka yang beban listrik siangnya rendah, PLTS menjadi tidak menarik. “Bagaimana sinergi dan kolaborasi Pemerintah Provinsi, BUMN, dan badan usaha lokal adalah kunci keberhasilan program ini,” ungkap dia.
Pemerintah Provinsi Bali menjalin kerjasama dengan PLN Icon Plus dalam mempercepat penggunaan PLTS Atap.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi menyebut, secara regulasi, hanya Bali yang paling siap mengembangkan energi bersih berbasis PLTS Atap.
“PLN Icon Plus hadir mendorong PLTS Atap di masyarakat, baik bisnis maupun residensial secara bertahap,” kata Ari Rahmat Indra Cahyadi di Denpasar, Kamis (15/5/2025).
Ari Rahmat menjelaskan, dalam menghadapi tantangan energi bersih saat ini, PLN grup memberikan layanan suplai energi di Bali.
Mewakili developer panel surya di bawah PLN grup, pihaknya memastikan kesiapan sistem PLN dalam mengelola PLTS Atap di Bali.
“Inovasi kami saat ini mengembangkan Smart PV Rooftop dan juga Battery Energy Storage System (BESS) atau sistem baterai yang terintegrasi dengan smart grid PLN menuju Bali mandiri energi dengan energi bersih,” ungkap dia.