Str. Name 1
June 14, 2025
11 11 11 AM

BO55 – Siswa SMP Tak Bisa Baca Juga Miliki Gangguan Kecemasan, Bahkan Sampai BAB di Celana Saat Pendampingan

Tim relawan mahasiswa Undiksha mendampingi pembelajaran siswa SMP yang belum bisa membaca di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Lihat Foto

Ratusan siswa tersebut kini didampingi tim relawan dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).

Mereka mendampingi para siswa selama belajar di sekolah.

Koordinator Tim FIP Undiksha, Prof Kadek Suranata mengatakan, sejumlah faktor mendalam menjadi penyebab utama.

Termasuk gangguan kognitif, fisik, disleksia, gangguan emosional dan psikososial, serta minimnya motivasi atau dukungan dari lingkungan keluarga.

“Mungkin karena keluarganya terlalu keras mendidik, atau lingkungan sekolah yang tidak nyaman,” kata Kadek, Selasa (3/6/2025).

“Bahkan saat kami berikan pendampingan, ada siswa yang sampai BAB di celana. Ada yang lari karena cemas berlebihan. Seperti itu kondisi mereka,” ungkap Suranata.

Dia mengungkapkan dari asesmen yang dilakukan relawan, ada 356 siswa SMP di Buleleng yang belum lancar membaca.

Sebanyak 43,1 persen di antaranya, atau sekitar 130 siswa teridentifikasi berada pada level dasar.

“Para siswa itu belum hafal abjad dan mengeja dengan terbata-bata,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, 36,5 persen siswa masuk kategori menengah.

Mereka mampu mengenal huruf tapi kesulitan membaca kalimat panjang atau kata dengan konsonan ganda.

“Lalu 20,4 persen siswa lainnya berada di level lanjut. Sudah lancar membaca namun belum mampu memahami isi bacaan dengan baik,” bebernya.

Suranata menyebut, kondisi ini tidak semata akibat kurangnya pembelajaran formal.

Dekan FIP Undiksha, Prof I Wayan Widiana menambahkan, setiap mahasiswa mendampingi satu siswa dalam sesi dua hingga lima kali per minggu.

Di wilayah kota, intensitas pendampingan mencapai lima kali seminggu.

Sementara di desa hanya dua atau tiga kali karena keterbatasan waktu dan jarak tempuh.

“Kami menjadi relawan untuk melakukan intervensi teknis terkait masalah siswa SMP yang kesulitan membaca ini,” ujar Wayan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *