Str. Name 1
June 14, 2025
11 11 11 AM

BO55 – Kasus TBC di Buleleng Tertinggi Kedua di Bali, Bupati: Wajar Penduduk Banyak

Sebelum Covid-19, tuberkulosis adalah salah satu penyakit menular yang paling mematikan. Jadi, penyakit kuno ini harus mendapatkan perhatian.

Lihat Foto

Buleleng, Bali, mencapai 230 kasus. Para penderitanya mulai dari kelompok usia anak-anak, dewasa, hingga lanjut usia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali per April 2025, Buleleng menjadi wilayah dengan kasus TBC tertinggi kedua di Provinsi Bali, setelah Kota Denpasar.

Kasus TBC di Buleleng tercatat sebanyak 230 kasus, sedangkan Denpasar sebanyak 452 kasus.

Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra menanggapi tingginya kasus tuberkulosis (TBC) di Buleleng.

Menurutnya hal ini wajar. Mengingat jumlah penduduk Buleleng yang tertinggi di Bali dengan 826.000 jiwa lebih.

“Wajar lah karena penduduk kita tertinggi di Bali. Dengan penduduk tertinggi di Bali pasti akan ada banyak masalah-masalah,” kata dia di Buleleng, Kamis (12/6/2025).

Menurut Sutjidra, penyakit TBC ini bisa dieliminasi. Salah satunya dengan melakukan pengentasan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) alias bedah rumah di Buleleng.

Sutjidra menjelaskan, rumah yang tidak layak huni biasanya berada di lingkungan kumuh. Kondisi ini cenderung mempercepat penyebaran penyakit TBC.

Karenanya, salah satu upaya eliminasi penyakit ini adalah dengan optimalisasi pengentasan RTLH. Dengan demikian, rumah dan lingkungan masyarakat menjadi lebih bersih.

“Itu prinsipnya. Kita berharap astungkara masyarakat Buleleng yang rumahnya tidak layak huni bisa kita rehab. Sehingga mereka bisa tenang tinggal di rumahnya, tidak keanginan, kepanasan, kehujanan, ventilasi bagus, sehingga penyakit TBC bisa kita eliminasi,” ucapnya.

Terkait Indonesia yang menjadi salah satu tempat uji coba vaksin TBC, ia mengatakan harus diuji coba dulu. Apabila hasil uji coba bagus dan bermanfaat, pihaknya akan untuk mendukung.

“Kalau misalkan uji coba itu sudah hasilnya bagus dan bermanfaat bagi masyarakat ya pasti kita dukung. Saya juga orang kesehatan,” katanya.

Ia menambahkan, sejauh ini belum ada teknis ataupun berapa jumlah jatah vaksin yang didapat Buleleng.

“Itu kan sangat sensitif sekali siapa yang mau dipakai sebagai sampel dan sebagainya. Sampelnya berapa, Apakah sampelnya memenuhi syarat, kemudian hasilnya bagaimana,” katanya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *