
Hanya saja kali ini warga masih bisa bepergian, walau hanya mengandalkan pencahayaan dari kendaraan dan terangnya bulan.
Gang-gang kecil di sepanjang jalanan Kota Denpasar gelap gulita dan sepi. Hanya di jalan raya kendaraan masih terlihat.
Warung kaki lima, rumah makan, pasar tradisional, semuanya tanpa cahaya. Namun toko modern 24 jam masih menyala terbantu mesin genset.
Bali mengalami pemadaman total pada Jumat (2/5/2025). Warga mulai tidak bisa mengakses sinyal dan listrik padam sejak pukul 16.00 Wita.
Warga Kota Denpasar yang tinggal di area Wibisana Barat akhirnya baru bisa mendapatkan sinyal internet pada pukul 21.55 Wita.
“Baru saja lampu menyala. Dari tadi gak dapat sinyal,” ungkap Putu, warga yang tinggal di Denpasar Utara.
Warga yang tinggal di area Padang Sambian juga tidak bisa mengakses sinyal dan mengalami pemadaman listrik hingga hampir pukul 22.00 Wita.

Berdasarkan pemantauan Kompas.com, di sekitar area Ahmad Yani, sekitar pukul 21.00 Wita, listrik tampak sudah menyala. Mereka juga bisa mengakses sinyal lebih awal dibandingkan area lainnya.
Namun bergeser ke utara, di area Mambal, suasana kembali gelap. Kendaraan yang melintas seperti menembus kegelapan.
Agak berbeda dengan area Denpasar. Pusat wisata Ubud suasanya cukup berbeda.
Ketika pemadaman total di Bali dan Kota Denpasar sebagian besar gelap gulita, wisatawan asing justru tidak terdampak. Rumah makan, restoran, dan bar-bar beroperasi seperti biasa, penuh wisatawan asing.
“Di Ubud ternyata biasa kondisinya. Berbeda sekali dengan Denpasar,” ucap Yanti yang berangkat dari Denpasar ke Ubud untuk melayat.