
blackout terjadi di seluruh Bali pada Jumat (2/5/2025) sore, termasuk di Kabupaten Buleleng.
Kondisi ini tentunya berdampak pada berbagai aktivitas di instansi pelayanan, termasuk di RSUD Buleleng.
Direktur RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha, menyampaikan bahwa terdapat dua orang pasien yang sedang menjalani operasi saat terjadi mati listrik.
“Ada operasi bedah plastik dan bedah ortopedi,” ungkapnya, dikonfirmasi di Buleleng.
Ia menyebutkan bahwa operasi tersebut tetap berjalan tanpa ada kendala meski listrik padam di tengah operasi.
Sebab, seluruh alat di RSUD Buleleng telah terhubung pada Uninterruptible Power Supply (UPS).
Sehingga, saat daya listrik utama padam, alat-alat di rumah sakit tetap bisa digunakan.
“Alat-alat (medis) yang kita gunakan terhubung dengan UPS. Kemudian sistemnya dalam 15 detik genset (generator set) hidup otomatis. Sehingga operasi yang sedang berjalan bisa tetap dilanjutkan,” jelasnya.
Arya mengatakan bahwa pelayanan di RSUD Buleleng tidak boleh sampai ada kendala.
Sebagai antisipasi pemadaman listrik mendadak, RSUD Buleleng telah menyiapkan dua genset untuk memenuhi pasokan listrik selama 24 jam.
Dengan demikian, pelayanan kepada pasien kegawatdaruratan (emergency) bisa tetap dilakukan tanpa ada kendala.
“Kami memiliki dua genset untuk area depan dan belakang rumah sakit, yang meng-cover semua kebutuhan listrik saat padam selama 24 jam. Demikian pula dengan air tanah, utilitasnya juga 24 jam,” jelas dia.