Pengisian jabatan kali ini disebut sudah menggunakan sistem merit.
Sistem yang didasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja ASN secara adil dan wajar tanpa diskriminasi.
Mereka dipilih dari jalur mutasi dan promosi.
“Jadi tidak ada jual beli jabatan yang merusak tatanan birokrasi. Tidak ada lagi orang-orang yang tidak kompeten menjadi pejabat,” tegasnya di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (9/5/2025).
Koster mengaku yakin dengan kualitas para pejabat kali ini.
Mereka ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan bidang dan kompetensi masing-masing.
Proses seleksi para pejabat diakuinya sudah sesuai dengan golongan, masa kerja, dan uji kompetensi manajemen talenta.
Ia meminta pejabat yang baru dilantik harus berintegritas dan menjalankan tugas serta tanggung jawab dengan baik.
“Ketika menjabat, harus bekerja ekstra keras,” jelasnya.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, para pejabat baru yang dilantik juga diminta untuk meninggalkan ego sektoral.
“Tidak ada pegawai Dinas A atau B. Anda semua satu gerbong Pegawai Pemprov Bali dengan komando Sekda,” ujarnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini meminta para pejabat tersebut untuk ngebut mengeksekusi program-program di periode kedua Gubernur Koster memimpin.
“Jangan pernah sekalipun untuk korupsi,” tegasnya.
Gubernur Koster menyebut program yang harus segera diselesaikan yaitu pembangunan infrastruktur secara massif.
Tujuannya untuk memperlancar transportasi di Daerah Sarbagita.
Target pada tahun 2026, pembangunan fisik sudah mulai dikerjakan.
Sementara pada tahun 2029, sudah selesai 70 persen.