
Badung, Bali, I Wayan Adi Arnawa, mengambil langkah tegas setelah menemukan kos-kosan yang dihuni warga negara asing (WAN).
Ia akan menerbitkan SOP dalam bentuk keputusan bupati yang akan mengatur kos-kosan yang dihuni turis asing.
Melalui aturan tersebut, setiap pemilik kos-kosan harus melaporkan tamunya ke kepala lingkungan (Kaling) dalam waktu 1 x 24 jam. Selanjutnya, Kaling harus melapor ke tim terpadu.
“Setiap tamu yang datang, bagi pemilik kos-kosan harus lapor dalam waktu 1 x 24 jam, baik ke Kaling atau yang terdekat, seperti kepala dinas, perbekel. Harus dipastikan siapa yang datang,” kata Bupati Adi dalam keterangan video yang diunggahnya pada Selasa (6/5/2025) siang.
Langkah itu diambilnya untuk menertibkan akomodasi pariwisata dan optimalisasi pendapatan daerah.
Menurutnya, belakangan bermunculan rumah tinggal yang dijadikan sarana akomodasi pariwisata.
“Wajib itu hukumnya melaporkan aktivitas masyarakat. Termasuk rumah tinggal yang dijadikan akomodasi pariwisata. Dari sana kita akan dapat data valid,” tegas Bupati Adi.
Sebelumnya, pada Senin (5/5/2025) pagi, Bupati Adi bersama Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta dan Sekda Surya Suamba beserta jajaran melakukan sidak kos-kosan di beberapa titik di Kabupaten Badung.
Menggunakan pakaian adat Bali bernuansa putih, Bupati Adi mendatangi sejumlah kos-kosan.
Sidak itu dilakukan menindaklanjuti keluhan para pelaku pariwisata di Bali terkait okupansi hotel yang terus menurun.
Padahal, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tetap meningkat.
“Kami turun langsung mengecek, ke Kerobokan Kelod, termasuk di Pengubengan Kangin. Ditemukan ada kos-kosan yang pemiliknya orang luar Bali, WNI, tapi di dalamnya dihuni oleh belasan warga negara asing,” tambah Bagus Alit Sucipta saat dikonfirmasi.
Disebutkan bahwa harga satu kamar di kos-kosan yang disidak per hari sekitar Rp 200.000 dan untuk per bulan Rp 3 juta.
“Jadi mereka sewa lahan di orang Bali, tapi kemudian dijadikan kos-kosan. Wajib pajak mereka punya, tapi izin mendirikan kos-kosan tidak ada. Tidak boleh di permukiman ada akomodasi wisata,” jelas Bagus Alit Sucipta.