
tes kecerdasan atau IQ pada Rabu (7/5/2025).
Pelaksanaan tes dipusatkan di SMP Negeri 1 Singaraja, dengan melibatkan tim psikologi Yayasan Pradnyagama.
Para siswa yang mengikuti tes berasal dari kelas VII, VIII, dan IX.
Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, menyebut dari pemantauan yang dilakukan, ditemukan sejumlah anak dengan indikasi keterbatasan perkembangan.
Hal ini diduga menjadi faktor utama yang menghambat kemampuan mereka dalam membaca, menulis, dan berhitung (calistung).
Hasil tes kecerdasan siswa itu akan direkap dan dianalisis untuk mencari solusi permasalahan ini.
“Tim akan buat resume rekomendasi masing-masing anak. Penanganan tergantung rekomendasi, misal punya kemampuan normal, diperbatasan, atau kecerdasan di bawah rata-rata,” ujarnya.
Ia menambahkan, hasil tes nantinya juga akan disampaikan kepada orangtua siswa.
Harapannya, orangtua bisa memahami kondisi anak dan turut serta dalam proses penanganan secara berkelanjutan.
“Mereka yang lahir dengan keterbatasan, kami harus terima. Kami apakan anak ini ke depan supaya paling tidak bisa mandiri,” ucap dia.
“Karena ini sudah SMP, sebentar lagi SMA, kami harus perhitungkan keterampilan yang diberikan kepada mereka,” lanjut Sutjidra.
Sutjidra mengaku telah meminta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng untuk mulai mendata siswa tingkat SD yang juga belum menguasai kemampuan membaca dasar.
“Kalau mereka bisa baca dan hitung tetap diberikan bimbingan,” ucap dia.