
Bali, I Wayan Koster, yang tegas menolak organisasi masyarakat (ormas) berlagak preman, didukung oleh pemimpin daerah di bawahnya.
Koster secara khusus menekankan bahwa Badung adalah jantung pariwisata. Menurutnya, ruang publik tak bisa dirusak oleh perilaku liar berkedok organisasi.
“Bentuknya ormas, tapi kelakuannya preman. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegas Koster serius.
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, menyebut bahwa langkah ini merupakan cermin Bali yang beradab dan dewasa menyikapi konflik.
Sepakat pula dengan Gubernur Koster, Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta juga menyatakan penolakan terhadap ormas yang berperilaku seperti preman.
“Sepakat dengan Bapak Gubernur Bali terkait penolakan ormas luar. Dengan mengingat di Badung adalah sebagai destinasi pariwisata yang bergantung pada sektor pariwisata,” jelas Bagus Alit Sucipta, yang kerap disapa Gus Bota, Jumat (9/5/2025).
Menurutnya, masalah keamanan merupakan tanggung jawab pihaknya bekerja sama dengan aparat keamanan.
“Kami sudah punya pecalang untuk menjaga keamanan dengan mengedepankan kearifan lokal dan budaya Bali,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, belakangan ini masyarakat menolak kehadiran organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang ingin masuk ke Pulau Bali.