
Gubernur Bali Wayan Koster menyebut, masalah sampah, kemacetan, warga negara asing (WNA) nakal, tidak berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata.
Dalam catatannya, jumlah kunjungan turis asing ke Bali pada Januari-Mei 2025 melalui pintu masuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, rata-rata mencapai 20.000 per hari.
Angka tersebut meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2024 pada periode yang sama.
“Ternyata isu-isu yang berkaitan dengan Bali pertama adalah masalah sampah, yang kedua adalah macet, yang ketiga wisatawan nakal, itu ternyata tidak mempengaruhi respons masyarakat dari berbagai negara yang datang berkunjung ke Bali,” kata dia dalam konferensi pers acara Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke 11 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Rabu (12/6/2025).
Di sisi lain, kata Koster, kunjungan wisatawan Nusantara pada periode yang sama mengalami penurunan 2 persen atau rata-rata 10.000 hingga 11.000 per hari dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurutnya, kondisi itu disebabkan faktor ekonomi masyarakat yang belum pulih pascapandemi Covid-19 dan masih mahalnya harga tiket pesawat ke Bali.
“Jadi apa artinya ini? Jelek pun urusannya di sejumlah isu seperti sampah, macet, itu orang tetap ke Bali,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Koster mengatakan, pihaknya telah memberlakukan kebijakan untuk mengatasi masalah sampah dan kemacetan.
Terkait masalah sampah, Koster telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali nomor 9 tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.
Salah satu poin aturan tersebut adalah terkait larangan produksi dan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik sekali pakai ukuran di bawah 1 liter.
Kemudian, pihaknya telah merumuskan beberapa langkah strategi jangka untuk mengatasi masalah kemacetan di Bali, di antaranya pengaturan jam kerja perkantoran, sekolah, dan larangan kendaraan angkutan logistik beroperasi pada siang hari.
“Nah ini tantangan. Karena itulah sekarang saya sedang bekerja keras, sekaligus saya menyampaikan kepada Bapak Wagub (Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno), sejumlah isu ini saya kerjakan dengan sangat serius dan saya pimpin langsung,” kata Koster.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan imigrasi untuk menindak tegas WNA yang kerab berbuat ulah di Bali.
“Jadi sekarang kami dengan imigrasi, kepolisian, membuat tim terpadu untuk melakukan operasi penertiban. Yang nakal-nakal, apalagi melanggar penggunaan visa, deportasi. Kalau dia melakukan kenakalan yang berpotensi masalah hukum, proses pidana oleh Polda,” kata dia.