Kepala Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Putu Mara, terlibat perkelahian dengan warganya, Ni Wayan Wisnawati.
Insiden tersebut berujung pada saling lapor ke kepolisian dengan dugaan penganiayaan.
Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika, membenarkan adanya laporan terkait perkelahian yang melibatkan aparat desa.
“Saling lapor dugaan tindak pidana penganiayaan antara NW dengan PM yang merupakan perangkat Desa Selat,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (17/6/2025).
Kasus ini kini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Buleleng.
Diatmika menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menindaklanjuti kedua laporan tersebut secara profesional.
“Saat ini Sat Reskrim Polres Buleleng tengah menangani laporan dari kedua belah pihak. Polres Buleleng berkomitmen menangani setiap laporan masyarakat secara adil, transparan, dan sesuai prosedur hukum yang berlaku,” katanya.
Perkelahian tersebut terjadi pada Jumat (13/6/2025) dan berawal dari keributan saat pengukuran tanah yang melibatkan petugas kantor pertanahan.
Keributan ini dimulai ketika Ni Wayan Wisnawati mendokumentasikan kegiatan pengukuran tanah, sementara Kepala Desa Putu Mara tidak terima dengan tindakan tersebut.
Insiden tersebut berujung pada aksi pemukulan, di mana Ni Wayan Wisnawati mengalami luka robek di bagian bibir dan kemudian melapor ke polisi.
Sementara itu, Kepala Desa Putu Mara juga melapor karena merasa dipukul terlebih dahulu.
“Kedua pihak telah melaporkan kejadian tersebut secara terpisah, dan telah dilakukan permintaan keterangan awal oleh pihak penyidik,” ungkap Diatmika.