Str. Name 1
July 02, 2025
11 11 11 AM

BO55 – Nyatua di Teba, Laboratorium Dongeng untuk Anak-anak di Bali

Nyatua di Teba bersama anak-anak SD N Besan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Lihat Foto

Nyatua di Teba, sebuah inisiatif mendongeng yang digelar di ruang terbuka, kini menjadi wadah bagi anak-anak untuk belajar, bermain, dan berinteraksi dengan alam.

Program ini diinisiasi pendongeng Ida Bagus Gede Bhaskara Manuaba (35) bersama dua rekannya, Dekduss dan Harry.

“Saya membentuk bersama dua teman, Dekduss dan Harry. Saya ingin mengumpulkan teman-teman pendongeng dan sekaligus melestarikan dongeng,” ungkap Bagus.

Dengan rutin menggelar acara mendongeng, Nyatua di Teba bertujuan menciptakan ruang bagi siapa saja untuk tampil, baik pendongeng profesional maupun pemula, termasuk guru, dosen, mahasiswa, dan siswa.

Dalam pelaksanaannya, Bagus berkolaborasi dengan Komunitas Bali Mendongeng dan Kelompok Pendongeng Gerhana, serta bekerja sama dengan pemilik teba.

Ide mendongeng ini muncul pada Oktober 2023, setelah Bagus dan timnya mengikuti Gulali Festival, sebuah pertunjukan seni anak berkonsep outdoor di Yogyakarta.

“Kami pun jatuh hati dengan konsep itu. Kami lalu mengadopsi konsep Gulali Festival dengan skala kegiatan yang lebih kecil,” ujarnya.

Nyatua di Teba pertama kali dilaksanakan pada 24 November 2023 di Teba Gria Gede Penarukan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Acara ini melibatkan anak-anak dari sekitar lokasi dan dijadwalkan berlangsung setiap tiga bulan sekali.

Pertunjukan ini diharapkan menjadi laboratorium dongeng, di mana siapa pun bisa belajar dan mencoba mendongeng, serta menyediakan fasilitas untuk tampil dan menonton.

“Teba yang kami cari adalah yang aksesnya aman dan mudah untuk anak-anak, teba yang masih alami,” tambahnya.

Nyatua di Teba berkomitmen untuk menjelajahi berbagai teba di Bali.

Nyatua di Teba bersama anak-anak SD N Besan, Kabupaten Klungkung, Bali. DOKUMENTASI BAGUS BHASKARA Nyatua di Teba bersama anak-anak SD N Besan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Hingga saat ini, mereka telah mengunjungi enam daerah. Tiga daerah lainnya, yaitu Negara, Bangli, dan Karangasem, masih dalam rencana akses.

“Kami ingin menyelesaikan satu kali putaran keliling Bali. Setelah itu baru kami akan berunding untuk langkah selanjutnya. Kami sangat berharap dan berusaha agar kegiatan ini ada untuk selamanya,” harapnya.

Bagus juga menekankan bahwa Nyatua di Teba terbuka untuk berbagai inovasi.

Meskipun awalnya mereka hanya menargetkan penonton anak-anak, acara ini kini berkembang menjadi kegiatan keluarga.

“Kedua orang tua diharapkan mendampingi dan mengikuti kegiatan. Ke depannya sudah pasti kami akan mengembangkan Nyatua di Teba ke arah yang lebih baik,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *