Str. Name 1
July 05, 2025
11 11 11 AM

BO55 – 10 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Tak Diketahui Alamatnya, Identitas Lengkap Dinilai Sangat Penting

Seorang keluarga tengah melihat daftar penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di Posko Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim, Kamis (3/7/2025). Salah satu korban ada yang bekewarganegaraan Malaysia.

Lihat Foto

tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam.

Kapal tersebut dijadwalkan melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Namun, sekitar pukul 23.20 WIB, kapal tersebut mengirimkan panggilan darurat (distress call).

Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi, mengonfirmasi kejadian tersebut.

“Pukul 23.20 WIB kami mendapat info dari perwira jaga KMP Tunu Pratama Jaya mengenai panggilan distress,” ujarnya pada Kamis (3/7/2025).

Berdasarkan laporan dari Kapolresta Banyuwangi, KBP Rama Samtama Putra, dari total 53 penumpang, terdapat 10 orang yang tidak diketahui alamatnya.

Identitas mereka hanya tercatat dengan nama, bukan nama lengkap, serta usia.

Penumpang yang tidak teridentifikasi tersebut yakni Rahmat (50), Arif (33), Budi (33), Firdaus (24), Wafi (33), Usnan (25), Lukman (28), Selin (34), Heri (6), dan Ahmad (6).

Kejadian ini menyoroti pentingnya identitas lengkap para penumpang.

Hal ini akan memudahkan petugas dan pihak keluarga dalam mengenali korban.

Warga Bali, Diah, mengungkapkan pengalamannya saat menyeberang melalui Selat Bali menggunakan feri.

Dia mengatakan bahwa identitas penumpang sering kali diabaikan.

“Saya lebih sering naik bus dan tidak dimintakan KTP saat di pelabuhan. Kecuali saat masa Covid-19. Sekarang sampai di pelabuhan juga tidak dicek, itu pengalaman saya,” ungkapnya, Kamis (3/7/2025).

Diah menekankan pentingnya menyerahkan tanda pengenal kepada pihak agen bus dan agen kapal.

“Minimal menyerahkan KTP. Jadi bukan cuma dicatat nama panggilan dan memberikan uang untuk membeli tiket saja. Setelah itu sudah, boleh berangkat,” tambahnya.

“Kalau kejadian sudah sampai ada korban jiwa, jadi gak bisa deteksi identitas korban, atau misalnya ada hal-hal buruk yang terjadi, gak bisa memberi pertolongan cepat ke penumpang. Misalnya perlu wali,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *