Str. Name 1
June 17, 2025
11 11 11 AM

BO55 – Berkat Panel Surya, Petani di Gianyar Bali Bisa Tanam Padi meski Kemarau

Salah satu panel surya yang terdapat di persawahan Desa Keliki, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, pada Rabu (21/2/2025). KOMPAS.COM/ Yohanes Valdi Seriang Ginta

Lihat Foto

Gianyar, Provinsi Bali, biasanya hanya bisa pasrah ketika menghadapi musim kemarau.

Namun, dalam tiga tahun terakhir, mereka tetap bisa menanam padi karena keberadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang menyedot dan mengalirkan air sungai ke sawah.

Selain untuk irigasi, keberadaan PLTS ini juga membantu masyarakat untuk mendapatkan air minum bersih, khususnya pada saat upacara keagamaan di sawah setempat.

Para petani setempat biasanya menggelar beberapa kali upacara keagamaan mulai dari saat menanam, padi mulai berbuah, hingga memanen padi.

“Sebelum ada PLTS ini, untuk air bersih itu kita bawa dari rumah karena jauh dari jalan, sehingga pada saat ada upacara keagamaan yang kita memerlukan air bersih yang lumayan besar, itu kita bawa dari rumah. Termasuk juga listriknya,” kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Keliki, I Wayan Sumada, pada Rabu (21/5/2025).

Sumada mengatakan, panel surya tersebut merupakan bantuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung program energi bersih pada tahun 2022.

Ada tujuh unit panel surya yang dimanfaatkan untuk mengairi 500 hektar sawah setempat.

Masing-masing panel surya berkapasitas 2.500 watt untuk rata-rata mengairi 24-30 hektar sawah.

Keberadaan panel surya tersebut meningkatkan hasil panen padi organik yang hanya dipanen sekali per tahun.

“Nah, untuk panennya kita di sini itu masih belum bisa tiga kali panen setahun, ya. Kenapa? Karena kita di sini itu masih mempertimbangkan hari baik untuk panen. Nah, terus juga kita mempertimbangkan musim juga. Soalnya kita dulu sudah pernah juga menganjurkan seperti itu. Begitu ini panen, habis panen langsung garap, malah hasilnya enggak maksimal. Malah pertanian kita itu lebih kerugi,” kata dia.

Selain membantu irigasi, terdapat satu panel surya yang dimanfaatkan untuk operasional mesin pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R).

Di sisi lain, kata Sumada, keberadaan PLTS membuat Desa Keliki dikenal sebagai desa energi bersih sehingga mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara.

“Mungkin dari segi promosi itu mampu meningkatkan kunjungan pariwisata yang ada di Desa Keliki. Terbukti tingkat hunian di penginapan vila-vila yang ada di Desa Keliki ini tinggi,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Analis Sistem Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Institute for Essential Services Reform (IESR), Alvin Sisdwinugraha, mengatakan keberhasilan Desa Keliki menjadi aspek krusial dalam mendukung pencapaian Bali Net Zero Emission (NZE) 2045.

Dia berharap Desa Keliki bisa menjadi model yang layak untuk dicontoh oleh komunitas atau desa lainnya melalui pemetaan kebutuhan produktif yang bisa dipenuhi oleh energi terbarukan.

“Pengembangan energi terbarukan di level komunitas dapat diperkuat dengan keterlibatan pihak swasta yang menyediakan fasilitas pendanaan untuk berbagai inisiatif mitigasi perubahan iklim. Dengan kolaborasi yang sinergis antara masyarakat dan sektor swasta, transisi energi berkelanjutan di Bali akan semakin terakselerasi dan berkontribusi signifikan dalam mewujudkan target NZE 2045,” kata dia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *