
Kejadian tersebut berlangsung pada Senin (26/5/2025) di Jalan Pemuda I, Nomor 2, Denpasar.
Kepala Dinas Damkarmat Kota Denpasar, I Made Tirana, menjelaskan bahwa dalam aksi tersebut, petugas tidak menyemprotkan air ke gedung atau rumah yang terbakar, melainkan ke ular yang berada di pohon.
“Dalam penangkapan dan upaya penyelamatan ini, kami berupaya agar tidak menyakiti ularnya. Di samping itu juga agar tidak membahayakan tim,” ungkap Tirana kepada Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Tirana mengungkapkan bahwa mereka menerima laporan dari masyarakat melalui telepon mengenai keberadaan ular di atas pohon.
Namun, posisi ular tersebut cukup tinggi dan cabang pohonnya tidak besar.
“Nah, saya perintahkan tim untuk bawa mobil saja. Barangkali memang sulit untuk mengambil ularnya. Kalau salah, nanti fatal. Itu kan dahannya tidak begitu besar dan pohonnya tinggi,” ujarnya.
Setelah beberapa saat menyemprotkan air, ular tersebut akhirnya berhasil diturunkan.
Setelah diamankan, ular itu dibawa ke pos induk untuk selanjutnya diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Upaya tim Damkarmat yang bekerja keras ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat, dan pelapor pun mengucapkan terima kasih.
“Sejauh ini kami memang sering menyelamatkan ular dan berbagai reptil lainnya. Ada juga ular di dalam sepeda motor. Sepertinya mereka mulai kehilangan rumahnya karena banyak pembangunan,” kata Tirana.
Dinas Damkarmat Kota Denpasar memiliki empat pos, di mana setiap pos biasanya memiliki seorang pawang ular.
Masing-masing pos terdiri dari empat regu, dengan setiap regu beranggotakan delapan orang. “Regu tetap berhati-hati. Di samping melindungi diri, juga melindungi reptil yang diamankan,” tegas Tirana.