
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) menjelang tengah malam.
Insiden ini melibatkan 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal.
Pencarian terhadap korban masih dilakukan oleh tim SAR gabungan hingga Kamis (3/7/2025) siang.
Imron (48), salah satu penumpang yang selamat, menceritakan pengalaman menegangkan saat kapal yang ia tumpangi tenggelam.
Ia nyaris kehilangan nyawa. Dalam keadaan panik dan tanpa pelampung, ia terombang-ambing di tengah laut.
Pria asal Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu sempat merasa putus asa.
Ia berangkat dari Banyuwangi menggunakan jasa travel sekitar pukul 20.30 WIB. Tujuannya ke Kabupaten Gianyar, Bali, untuk bertransaksi kendaraan.
Ia menambahkan bahwa sebelum kapal berangkat, ia sempat memberi kabar kepada orang yang akan ia temui di Gianyar.
Setelah sekitar 15 menit meninggalkan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Imron merasakan gelombang laut yang cukup tinggi.
Ia melihat kapal bergoyang hebat ke kanan dan kiri dengan gerakan yang tidak normal.
“Saya lihat ada kru kapal melihat ke belakang, lalu mereka lari. Penumpang mulai panik dan keluar mengambil rompi pelampung,” tuturnya di Posko Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Imron mengaku tidak sempat mengambil pelampung saat air mulai masuk ke dalam kapal.
Ia berusaha menyelamatkan diri dan sempat ditendang oleh penumpang lain yang juga panik.
“Saya merayap keluar dari dalam air, dan lihat pelampung sekitar empat meter dari saya. Saya kejar pelampung itu,” ujarnya.
Setelah sekitar 30 menit berenang dalam kondisi kelelahan, Imron berhasil meraih pelampung.