
Dekan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Dr. Ing. Ir. Setyo Nugroho, menegaskan, faktor manusia masih menjadi penyebab dominan kecelakaan laut.
“Hampir 90 persen kecelakaan kapal terjadi karena kelalaian manusia, terutama terkait penanganan muatan,” ujar pakar yang akrab disapa Yoyok tersebut.
Ia menyebut, sebanyak 80 persen dari kelalaian tersebut terjadi akibat ketidaktepatan dalam pemuatan dan perhitungan stabilitas kapal.
Selain itu, faktor lain seperti kondisi mesin yang kurang terawat dan cuaca ekstrem turut memperbesar risiko kecelakaan.
“Kecelakaan seringkali dipicu oleh kombinasi dari berbagai penyebab,” tambahnya.
Sebagai langkah mitigasi, Yoyok menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap standar operasional pelayaran.
Mulai dari prosedur pemuatan hingga perawatan kapal dan navigasi.
Ia juga menyoroti perlunya digitalisasi dalam sistem manajemen muatan kapal.
Salah satu upaya konkret yang dikembangkan adalah aplikasi iStow, inovasi digital untuk membantu proses penataan muatan kapal agar sesuai dengan kapasitas dan menjaga stabilitas.
“Digitalisasi ini penting untuk menekan risiko kecelakaan laut,” jelas Yoyok.
Upaya tersebut juga mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs).
Khususnya poin 9 tentang inovasi dan infrastruktur serta poin 14 mengenai perlindungan ekosistem laut.
Ia berharap perguruan tinggi terus berperan aktif dalam membangun sistem transportasi laut yang lebih aman dan berkelanjutan.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Evaluasi Keselamatan Pelayaran, Pakar ITS Sorot Sejumlah Faktor Penyebab Kecelakaan Kapal.